Rabu, 06 Januari 2016

Pengaruh Tekanan Ban Motor Pada Konsumsi BBM

Selasa malam jam 20.00, komunitas penikmat kopi kembali berkumpul di "Waroeng nDopok", hadir dari kalangan penggemar motor trail dengan Corp Trabas Chapter "Kebo Giras" Belik, Komunitas pengguna motor ber CC 250, Komunitas Penggemar Burung Ocehan "BC" Belik, CB Club Belik, bahkan para pelestari lingkungan yang tergabung dalam OPA "SHABAWANA" juga ikut hadir.

Kesimpulan dari obrolan mereka, bahwa salah satu penyebab borosnya penggunaan BBM pada motor adalah tekanan angin ban yang tidak sesuai dengan standard yang ditentukan oleh pabrikan ban tersebut. Menurut mereka :

1. Ban dengan tekanan angin dibawah standard atau kurang keras menyebabkan tarikan motor menjadi berat, tenaga yang dibutuhkan lebih besar menjadikan konsumsi BBM menjadi lebih boros, hal ini terjadi karena koefisien gesekan ban dengan permukaan jalan menjadi lebih luas, sehingga permukaan ban seperti lengket dengan permukaan jalan.

2. Ban dengan tekanan angin lebih atau diatas tekanan standard memang menjadikan tarikan motor lebih ringan, namun akibat koefisien gesekan yang terlalu kecil, atau permukaan ban yang menyentuh permukaan jalan luasannya menjadi kecil, ban sering slip atau meleset, akibatnya tenaga motor terbuang sia-sia, satu putaran ban yang seharusnya membuat motor maju sejuah keliling lingkaran ban, menjadi lebih pendek dari lingkaran ban itu sendiri, hal ini diakibatkan ban berputar dengan koefisien gesekan yang kecil, laju motor pada kecepatan tinggipun menjadi tidak stabil.

 3. Tekanan angin ban yang sesuai dengan standard dari pabriknya, akan membuat permukaan ban yang menyentuh permukaan jalan menjadi optimal dengan koefisien gesekan yang pas, tenaga yang dibutuhkan sesuai dengan konsumsi BBM, maka dari itu bila kita membeli ban, baca dulu spesifikasinya yang menempel pada ban tersebut, berapa tekanan angin yang sarankan, berapa lama umur dari ban tersebut dan untuk kondisi jalan basah atau kering.

Hasil obrolan semalam lumayan ramai dengan ditingkahi banyolan ala stand up komedi dari para bikers dan penikmat kopi yang lain, di kedai kopi "Waroeng nDopok" juga disinggahi para calon pendaki Gunung Slamet, mereka gayeng ikut terlibat dalam obrolan, di "Waroeng nDopok" disediakan fasilitas transit untuk istirahat dan melakukan final chek perlengkapan, penyewaan perlengkepan pendakian, guide yang berpengalaman dari anggota SHABAWANA dengan titik pos pendakian JAYA DWIPA Clekatakan, Kec. Pulosari, Kab. Pemalang.

"Waroeng nDopok" terletak di Pertokoan Terminal Belik, Kec. Belik, Kab. Pemalang - Jateng.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar